Kamis, 05 Maret 2015

MAKALAH GAMBAR TEKNIK "POTONGAN MELINTANG"

MAKALAH POTONGAN MELINTANG

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Di dalam merancang bangunan, elemen yang sanagat dominan dalam perancanagan bangunan adalah ruangan-ruangan yang harus diciptakan melalui tahap awal yaitu gambar denah.. Di dalam denah memuat penjelasan tentang letak ruangan, sistem pengcahayaan dan sirkulasi udara, hubungan ruangan. Sedangkan untuk menampilkan bagian-bagian dalam yang tertutupi atau tersembunyi maka diperluka gambar “Potongan”. Gambar potongan dibagi menjadi 2, yaitu Potongan Melintang dan Potongan Struktural.





B.    RUMUSAN MASALAH

1.    Bagaimana yang dimaksud Potongan Melintang keterangan Struktural ?

C.    TUJUAN

1.    Untuk memenuhi tugas Gambar Teknik
2.    Media untuk menambah wawasan pengetahuan tentang potongan melintang keterangan struktural



BAB II
ISI


Potongan adalah gambar penampang bangunan yang di proyeksikan pada bidang vertikal yang posisinya di ambil pada tempat-tempat tertentu atau bias disebut juga gambar yang menampilkan bagian-bagian tersembunyi atau membuang bagian yang menghalangi (menutupi). Sedangkan yang dimaksud Potongan Melintang adalah bidang penampang potongan pada bangunan yang sejajar atau Orthografis terhadap bidang utamanya. Seringkali potonga melintang ini dalam notasi dan arah pandang potongan di tempatkan di dalam gambar denah. Sekurang-kurang dua buah notasi potongan dalam posisi yang berlawanan.
       Batas-batas tampak dan bangunan yang komplek, kondisi bangunan dengan lokasi lebih dari satu bhidang utama, menjadi sulit untuk di tuliskan dengan istilah potongan melintang, maka digunakan dengan huruf atau angka saja seperti potongan A-A, B-B,dst, Potongan 1-1, 2-2,dst, Pootngan I-I, II-II,dst yang sudah ditentukan oleh perencana.
     Gambar potongan melintang harus dapat mampu menginformasikan tentang :
1.    Konstruksi
2.    Struktur bangunan
3.    Ruangan
4.    System bangunan (Listrik, Saluran air bersih & kotor, Sirkulasi udara, Cahaya)
Potongan Melintang dengan keterangan Struktural biasanya menginformasikan tentang Tinggi Bangunan, Tinggi Rendah Lantai (Permukaan Lantai), Tinggi Plafon, Bentuk Atap, Sistem Ventilasi Cahaya, Sirkulasi Udara, Ukuran Sistem Bangunan, Keterangan Material.
    Tinggi bangunan biasanya 3-3.5m. Untuk daerah tropis seperti Indonesia disarankan tinggi plafondnya 3.5m dari permukaan lantai.
    Tinggi lantai ruangan biasa±0.00 , sedangkan daerah yang berhubungan dengan air seperti kamar mandi  - 0.07 bertujuan untuk mempermudah air masuk ke lubang pembuangan.
    Ventilasi Cahaya dan Sirkulasi Udara harus ada di dalam ruangan yaitu kamar tidur, kamar mandi, tampak depan, dapur.

Berikut adalah contoh gambar potongan melintang keterangan struktural :






 

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Potongan adalah gambar penampang bangunan yang di proyeksikan pada bidang vertikal yang posisinya di ambil pada tempat-tempat tertentu atau bias disebut juga gambar yang menampilkan bagian-bagian tersembunyi atau membuang bagian yang menghalangi (menutupi).
Seringkali potonga melintang ini dalam notasi dan arah pandang potongan di tempatkan di dalam gambar denah. Sekurang-kurang dua buah notasi potongan dalam posisi yang berlawanan
Potongan Melintang dengan keterangan Struktural menginformasikan tentang Tinggi Bangunan, Tinggi Rendah Lantai (Permukaan Lantai), Tinggi Plafon, Bentuk Atap, Sistem Ventilasi Cahaya, Sirkulasi Udara, Ukuran Sistem Bangunan, Keterangan Material.


SEGMENTASI PASAR KWU

SEGMENTASI PASAR (KWU) Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar juga dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisis perbedaan antara pembeli di pasar. Faktor penetapan Dalam penetapan segmentasi pasar, terdapat beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu: Dasar–dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen • Variabel geografi Variabel tersebut, antara lain: wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim. • Variabel demografi Variabel tersebut, antara lain: umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan, dll. • Variabel psikologis Variabel tersebut, antara lain: kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian. Variabel tersebut, antara lain: manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk. Dasar–dasar segmentasi pada pasar industri • Tahap 1, yaitu menetapkan segmentasi makro, yakni pasar pemakai akhir, lokasi geografis, dan banyaknya langganan. • Tahap 2, yaitu sikap terhadap penjual, ciri–ciri kepribadian, kualitas produk, dan pelanggan. Syarat Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif, yaitu: • Dapat diukur • Dapat dicapai • Cukup besar atau cukup menguntungkan • Dapat dibedakan • Dapat dilaksanakan Tingkat Pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik.Setiap pembeli, berpotensi menjadi pasar yang terpisah.Oleh karena itu segmentasi pasar dapat dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda. • Pemasaran massal Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir sama keseluruh konsumen. • Pemasaran segmen Pemasaran segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku pembelian. • Pemasaran ceruk Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub-group di dalam segmen-segmen. Suatu ceruk adalah suatu grup yang didefiniskan dengan lebih sempit. • Pemasaran mikro Praktik penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa individu atau lokasi tertentu.Termasuk dalam pemasaran mikro adalah pemasaran lokal dan pemasaran individu. Manfaat Manfaat dari segmentasi pasar adalah: • Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan-kesempatan pemasaran. • Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada berbagai segmen. • Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya (Source : Wikipedia)

MAKALAH CERITA PENDEK (CERPEN)

MAKALAH CERITA PENDEK (CERPEN) MAKALAH PANTUN “KAIDAH KEBAHASAAN” DI SUSUN OLEH : Nama : Hanung Candra Sari BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG Sebuah pantun menggunakan bahasa sebagai media untuk mengungkapkan makna yang akan disampaikan. Pantun merupakan karya sastra lama yang di dalamnya terdapat lampiran dan isi. Untuk mencapai gagasan yang di ekspresikan secara verbal diperlukan struktur fisik (Kaidah Kebahasaan) pantun. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana yang dimaksud dalam Kaidah Kebahasaan Pantun ? C. TUJUAN 1. Mengetahui Kaidah Kebahasaan dalam Pantun 2. Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia 3. Media untuk menambah sedikit wawasan tentang Kaidah Kebahasaan Pantun BAB II ISI Sebuah pantun menggunakan bahasa sebagai media untuk mengungkapkan makna yang ingin disampaikan. Struktur kebahasaan pada sebuah pantun sering disebut juga dengan Struktur Fisik. Struktur Fisik tersebut mencakup Diksi, Bahasa Kiasan, Imaji, dan Bunyi yang terdiri atas Rima dan Ritme. • DIKSI Dalam KBBI (2002 : 264) Diksi diartikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaDiksi merupakan pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Fungsi dari pantun diantara lain :  Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar terhadap apa yang disampaikan oleh pembaca atau penulis  Untuk mencapai target komunikasi yang efektif  Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal  Membentuk gaya ekspresi yang tepat Contoh Diksi Pantun : Jika gelap orang bertenun Bukalah tingkap lebar-lebar Jikalau lenyap tukang pantun Sunyi senyap Bandar yang besar → Tingkap : Jendela di atap Jikalau : Kata penghubung yang menyatakan syarat Tenun : Hasil kerajinan berupa bahan yang dibuat dari benang • BAHASA KIASAN Bahasa Kiasan adalah. Tujuannya adalah untuk membela kehalusan bahasa, kelembutan jiwa bangsa, memberi pengajaran juga nasihat kepada sesiapa sahaja. Bahasa Kiasan yang sering digunakan dalam pantun yaitu :  Kalau kail panjang sejengkal, Jangan laut hendak di duga Artinya : Jangan melakukan sesuatu yang diluar batas kemampuan  Encer otak Artinya : Pandai / Cerdas  Tertumbuk biduk dibelokan, Tertumbuk kata difikiri Artinya : Manusia harus mengingat dimana dia pernah membuat kesalahan, sehingga tidak diulangi • IMAJI Imaji adalah salah satu dari struktur pembangunan pantun yang dihasilkan dari diksi dan bahasa kiasan dalam pembuatan teks pantun. Macam-macam Imaji / Citraan, yaitu : a. Imaji Visual →Seolah-olah dapat dilihat b. Imaji Audiktif→ Seolah-olah dapat didengar c. Imaji Taktil→ Seolah-olah dapat dirasakan Contoh : Tikar pucuk tikar mengkuang (Visual) Alas nikah raja melayu (Visual) Kalau tak ada tukang pantun (Taktil) Duduk musyawarah terasa hambar (Taktil) • RIMA DAN RITME Rima (persajakan)adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf-huruf / kata-kata dalam lirik dan bait atau persamaan bunyi dalam pantun. Rima terdiri dari dua bagian yaitu rima kata dan rima baris. Rima kata terdiri dari dua bagian yaitu rima yang terdapat dalam suku kata, dan rima yang mengulang kata tersebut sepenuhnya. Rima suku kata ini sangat sederhana karena hanya mengulang bunyi pada suku katanya saja. Contoh : Sayur-Mayur, Lauk-pauk, Gilang-gemilang,dll. Rima pantun yang baik berakhiran a-b,a-b yang bermaksud Rima akhir pada baris pertama adalah sama dengan baris ketiga. Manakala Rima akhir pada baris kedua adalah sama pada baris keempat. Sedangkan Irama (Ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, keras lembut ucapan bunyi. Timbulnya Irama disebabkan oleh perulangan bunyi secara berturut-turut dan bervariasi (Misalnya karena ada rima, perulangan kata, perulangan bait), tekanan-tekanan kata yang bergantian keras lemahnya (kaena sifat-sifat konsonan dan vokal), atau panjang pendek kata. Dari sini dapat dipahami bahwa Rima adalah salah satu unsur pembentuk irama, namun irama tidak hanya dibentuk oleh rima. Baik rima maupun irama pada pantun, yang membuat pantun menjadi indah dan enak di dengar meskipun tanpa dilagukan. JENIS-JENIS RIMA : Berdasarkan jenisnya, rima (persajakan) dibedakan menjadi : 1. Rima Sempurna → persamaan bunyi pada suku-suku kata terakhir 2. Rima Tak Sempurna → persamaan bunyi yang terdapat pada sebagian suku kata terakhir 3. Rima Mutlak → persamaan bunyi yang terdapat pada dua kata atau lebih secara mutlak (suku kata tersembunyi) 4. Rima Terbuka → persamaan bunyi yang terdapat pada suku akhir terbuka atau dengan vokal sama 5. Rima Tertutup → persamaan bunyi yang terdapat pada suku kata tertutup (konsonan) 6. Rima Aliterasi → persamaan bunyi yang terdapat pada bunyi awal kata pada baris yang sama atau baris yang berlahan Perhatikan conton pantun rima a-b,a-b : Buah cempedak diluar pagar Ambil galah tolong jolokkan Kami murid baru belajar Kalau salah tolong tunjukan BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Sebuah pantun memerlukan Struktur Kaidah Kebahasaan untuk menyampaikan makna dari pantun tersebut. B. SARAN - Kita sebagai penerus bangsa harus melestarikan karya sastra serta mengembangkannya dengan berkreasi seperti membuat pantun - Kita juga harus menghargai sastrawan yang telah mengembangkan karya sastra seperti pantun DAFTAR PUSTAKA  www.puisikita.com/2008/02/kata-kata-kiasan-ibarat-dan-pantun.html/  www.indahadipuspita.blogspot.com/2014/09/memahami=kaidah-kebahasaan-dalam-teks.html  www.fifi-bindo-fifi.blogspot.com/2014/08/tugas-3-memahami-kaidah-kebahasaan.html  www.sitimardiana97.blogspot.com/2014/10/melakukan-pengimajian-terhadap-beberapa.html  www.tatabahasabm.tripod.com/lamanbm/puisisatu/pantun.htm  www.puisikita.com/2008/02/kata-kata-kiasan-ibarat-dan-pantun.html?m=1

MAKALAH SEJARAH PENJAJAHAN BARU DI INDONESIA

MAKALAH PENJAJAHAN BARU DI INDONESIA BAB I I. LATARBELAKANG Suatu kenyataan yang aneh. Setelah dunia masuk ke abad 21 (dihitung sejak tahun 2001), ternyata praktik penjajahan itu tidak berakhir. Praktik penjajahan tetap terjadi, hanya berubah bentuk. Banyak orang menyebut kondisi ini sebagai The New Colonialism (penjajahan baru). Penjajahan jenis ini ternyata lebih dahsyat dari penjajahan klasik. Dan salah satu korban paling parah dari penjajahan ini adalah negeri kita sendiri, bangsa Indonesia (NKRI). Setidaknya ada beberapa perbedaan significant antara penjajahan baru dengan penjajahan klasik. Setiap Muslim Indonesia perlu memahaminya, agar tidak terlena dengan keadaan yang ada. II. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana Penjajahan Baru (Modern) di Indonesia ? BAB II I. ISI Generasi bangsa Indonesia tercinta secara tidak langsung "dijajah" oleh orang-orang asing dalam bentuk penjajahan baru dan yang dimaksudkan dengan bentuk penjajahan baru adalah salah satunya adalah TEKNOLOGI Penjajahan modern tidak memakai serangan militer, perang, pengerahan senjata, dll. tetapi lebih banyak memakai sarana teknlogi informasi dan komunikasi. Penjajahan modern tidak tampak seperti penjajahan, tetapi dampaknya sangat terasa.Penjajahan klasik sangat jelas siapa lawan yang dihadapi, sebab pasukan musuh melakukan invasi ke sebuah negara. Sedangkan penjajahan modern, tidak perlu pengerahan pasukan. Penjajahan dioperasikan dari jauh melalui sambungan telepon, fax, email, telekonferensi, surat-menyurat, kurir, dll. Para penjajah modern tidak perlu susah-payah berperang, sehingga tangan berdebu dan jatuh korban. Mereka cukup menjajah sebuah negara, misalnya Indonesia dari kejauhan. Indonesia saat ini sedang di jajah secara BAB III I. PENUTUP Penjajahan Baru di Indonesia saat ini yaitu hamper menyeluruh melalui social media / media elektronik. Serta badan-badan pemerintahan yang terpengaruh dari luar supaya Indonesia menjadi sebuah Negara yang lemah. Penjajahan dari dunia barat pun sudah marak di Indonesia. Contohnya : Gaya Berpakaian yang Sexy, Gaya Bahasa tidak sopan, Seksualitas,dll juga melalui media social sehingga Indonesia tidak di jajah secara langsung (klasik) namun di Jajah secara perlahan. II. KESIMPULAN Indonesia di jajah secara moral bukan secara fisik melalui media-media sosial / alat elektronik. Sehingga Indonesia di jajah secara perlahan agar moral Indonesia rusak atau rendah. Selain itu badan-badan pemerintahan yang terkena pengaruh negative dari luar Indonesia itu juga termasuk penjajahan modern dengan tujuan supaya Indonesia tidak maju / di pandang sebelah mata oleh Negara lain

SIFAT-SIFAT ALKANA , ALKENA , DAN ALKUNA



Sifat Fisika Alkuna
  • Alkuna-alkuna suku rendah pada suhu kamar berwujud gas, sedangkan yang mengandung lima atau lebih atom karbon berwujud gas.
  • Memi
  • liki massa jenis lebih kecil dari air.
  • Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut-pelarut organik yang non polar seperti eter, benzena, dan karbon tetraklorida.
  • Titik didih alkuna makin tinggi seiring bertambahnya jumlah atom karbon, tetapi makin rendah apabila terdapat rantai samping atau makin banyak percabangan. Titik didih alkuna sedikit lebih tinggi dari alkana dan alkuna yang berat molekulnya hampir sama.
Sifat-Sifat Alkena
·         Sifat Fisika
Alkena merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut dalam air dan memiliki massa jenis lebih kecil dari air. Alkena dapat larut dalam alkena lain, pelarut-pelarut nonpolar dan etanol. Pada temperatur kamar alkena yang memiliki dua, tiga dan empat atom karbon berwujud gas.Sedangkan Alkena dengan dengan berat molekul lebih tinggi dapat berupa cair dan padatan pada suhu kamar.
·        Sifatkimia
Ikatan rangkap yang dimiliki alkena merupakan ciri khas dari alkena yang disebut gugus fungsi.Reaksi terjadi pada alkena dapat terjadi pada ikatan rangkap dapat pula terjadi diluar ikatan rangkap.Reaksi yang terjadi pada ikatan rangkap disebut reaksi adisi yang ditandai dengan putusnya ikatan rangkap (ikatan π) membentuk ikatan tunggal (ikatan α) dengan atom atau gugus tertentu.
Selain sifat-sifat tersebut dapat mengalami reaksi polimerisasi dan alkena juga dapat bereaksi dengan oksigen membentuk korbondioksida dan uap air apabila jumlah oksigen melimpah, apabila jumlah oksigen tidak mencukupi maka terbentuk karbonmonooksida dan uap air.
Sifat Alkana
Alkana yang memiliki berat molekul rendah yaitu metana, etana, propana dan butana pada suhu kamar dan tekanan atmosfer berwujud gas, alkana yang memiliki 5-17 atom karbon berwujud cair dan selebihnya berwujud padat.
Alkana merupakan senyawa nonpolar sehingga sukar larut dalam air tetapi cenderung larut pada pelarut-pelarut yang nonpolar seperti eter. Jika alkana ditambahkan pada air alkana akan berada pada lapisan atas, hal ini disebabkan adanya perbedaan massa jenis antara air dan alkana. Sebagian besar alkana memiliki massa jenis lebih kecil dari massa jenis air. Karena alkana merupakan senyawa nonpolar sehingga alkana yang berwujud cair pada suhu kamar merupakan pelarut yang baik untuk senyawa-senyawa kovalen.
Untuk alkana-alkana yang berantai lurus titik leleh dan titik didih makin tinggi seiring bertambahnya massa molekul molekul. Pada molekul-molekul alkana terjadi gaya van der Wals. Oleh karena itu alkana memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih rendah dibanding senyawa semipolar atau senyawa polar dengan berat molekul yang hampir sama.
Sifatkimia Alkana
Alkana merupakan senyawa nonpolar yang tidak bereaksi dengan sebagian besar pereaksi.Hal ini disebabkan alkana memiliki ikatan sigma yang kuat antar atom karbon.Pada kondisi tertentu alkana dapat bereaksi dengan oksigen dan unsur-unsur halogen.
Apabila jumlah oksigen tersedia cukup memadai alkana akan teroksidasi sempurna menjadi karbon dioksida dan uap air serta pelepasan sejumlah energi panas. Apabila jumlah oksigen yang tersedia tidak mencukupi, hasil reaksi yang diperoleh berupa karbon monooksida dan uap air.
Alkana dapat bereaksi dengan halogen dikatalisis oleh panas atau sinar ultraviolet.Dari reaksi tersebut terjadi pergantian 1 atom H dari alkana terkait.Namun apabila halogen yang tersedia cukup memadai atau berlebih, maka terjadi pergantian lebih dari satu atom bahkan semua atom H digantikan oleh halogen.Berdasarkan penelitian laju pergantian atom H sebagai berikut H3> H2> H1.   Reaksi pergantian atom dalam suatu senyawa disebut reaksisubstitusi.

Peranan Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari dan Industri