Kamis, 05 Maret 2015

MAKALAH CERITA PENDEK (CERPEN)

MAKALAH CERITA PENDEK (CERPEN) MAKALAH PANTUN “KAIDAH KEBAHASAAN” DI SUSUN OLEH : Nama : Hanung Candra Sari BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG Sebuah pantun menggunakan bahasa sebagai media untuk mengungkapkan makna yang akan disampaikan. Pantun merupakan karya sastra lama yang di dalamnya terdapat lampiran dan isi. Untuk mencapai gagasan yang di ekspresikan secara verbal diperlukan struktur fisik (Kaidah Kebahasaan) pantun. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana yang dimaksud dalam Kaidah Kebahasaan Pantun ? C. TUJUAN 1. Mengetahui Kaidah Kebahasaan dalam Pantun 2. Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia 3. Media untuk menambah sedikit wawasan tentang Kaidah Kebahasaan Pantun BAB II ISI Sebuah pantun menggunakan bahasa sebagai media untuk mengungkapkan makna yang ingin disampaikan. Struktur kebahasaan pada sebuah pantun sering disebut juga dengan Struktur Fisik. Struktur Fisik tersebut mencakup Diksi, Bahasa Kiasan, Imaji, dan Bunyi yang terdiri atas Rima dan Ritme. • DIKSI Dalam KBBI (2002 : 264) Diksi diartikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaDiksi merupakan pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Fungsi dari pantun diantara lain :  Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar terhadap apa yang disampaikan oleh pembaca atau penulis  Untuk mencapai target komunikasi yang efektif  Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal  Membentuk gaya ekspresi yang tepat Contoh Diksi Pantun : Jika gelap orang bertenun Bukalah tingkap lebar-lebar Jikalau lenyap tukang pantun Sunyi senyap Bandar yang besar → Tingkap : Jendela di atap Jikalau : Kata penghubung yang menyatakan syarat Tenun : Hasil kerajinan berupa bahan yang dibuat dari benang • BAHASA KIASAN Bahasa Kiasan adalah. Tujuannya adalah untuk membela kehalusan bahasa, kelembutan jiwa bangsa, memberi pengajaran juga nasihat kepada sesiapa sahaja. Bahasa Kiasan yang sering digunakan dalam pantun yaitu :  Kalau kail panjang sejengkal, Jangan laut hendak di duga Artinya : Jangan melakukan sesuatu yang diluar batas kemampuan  Encer otak Artinya : Pandai / Cerdas  Tertumbuk biduk dibelokan, Tertumbuk kata difikiri Artinya : Manusia harus mengingat dimana dia pernah membuat kesalahan, sehingga tidak diulangi • IMAJI Imaji adalah salah satu dari struktur pembangunan pantun yang dihasilkan dari diksi dan bahasa kiasan dalam pembuatan teks pantun. Macam-macam Imaji / Citraan, yaitu : a. Imaji Visual →Seolah-olah dapat dilihat b. Imaji Audiktif→ Seolah-olah dapat didengar c. Imaji Taktil→ Seolah-olah dapat dirasakan Contoh : Tikar pucuk tikar mengkuang (Visual) Alas nikah raja melayu (Visual) Kalau tak ada tukang pantun (Taktil) Duduk musyawarah terasa hambar (Taktil) • RIMA DAN RITME Rima (persajakan)adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf-huruf / kata-kata dalam lirik dan bait atau persamaan bunyi dalam pantun. Rima terdiri dari dua bagian yaitu rima kata dan rima baris. Rima kata terdiri dari dua bagian yaitu rima yang terdapat dalam suku kata, dan rima yang mengulang kata tersebut sepenuhnya. Rima suku kata ini sangat sederhana karena hanya mengulang bunyi pada suku katanya saja. Contoh : Sayur-Mayur, Lauk-pauk, Gilang-gemilang,dll. Rima pantun yang baik berakhiran a-b,a-b yang bermaksud Rima akhir pada baris pertama adalah sama dengan baris ketiga. Manakala Rima akhir pada baris kedua adalah sama pada baris keempat. Sedangkan Irama (Ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, keras lembut ucapan bunyi. Timbulnya Irama disebabkan oleh perulangan bunyi secara berturut-turut dan bervariasi (Misalnya karena ada rima, perulangan kata, perulangan bait), tekanan-tekanan kata yang bergantian keras lemahnya (kaena sifat-sifat konsonan dan vokal), atau panjang pendek kata. Dari sini dapat dipahami bahwa Rima adalah salah satu unsur pembentuk irama, namun irama tidak hanya dibentuk oleh rima. Baik rima maupun irama pada pantun, yang membuat pantun menjadi indah dan enak di dengar meskipun tanpa dilagukan. JENIS-JENIS RIMA : Berdasarkan jenisnya, rima (persajakan) dibedakan menjadi : 1. Rima Sempurna → persamaan bunyi pada suku-suku kata terakhir 2. Rima Tak Sempurna → persamaan bunyi yang terdapat pada sebagian suku kata terakhir 3. Rima Mutlak → persamaan bunyi yang terdapat pada dua kata atau lebih secara mutlak (suku kata tersembunyi) 4. Rima Terbuka → persamaan bunyi yang terdapat pada suku akhir terbuka atau dengan vokal sama 5. Rima Tertutup → persamaan bunyi yang terdapat pada suku kata tertutup (konsonan) 6. Rima Aliterasi → persamaan bunyi yang terdapat pada bunyi awal kata pada baris yang sama atau baris yang berlahan Perhatikan conton pantun rima a-b,a-b : Buah cempedak diluar pagar Ambil galah tolong jolokkan Kami murid baru belajar Kalau salah tolong tunjukan BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Sebuah pantun memerlukan Struktur Kaidah Kebahasaan untuk menyampaikan makna dari pantun tersebut. B. SARAN - Kita sebagai penerus bangsa harus melestarikan karya sastra serta mengembangkannya dengan berkreasi seperti membuat pantun - Kita juga harus menghargai sastrawan yang telah mengembangkan karya sastra seperti pantun DAFTAR PUSTAKA  www.puisikita.com/2008/02/kata-kata-kiasan-ibarat-dan-pantun.html/  www.indahadipuspita.blogspot.com/2014/09/memahami=kaidah-kebahasaan-dalam-teks.html  www.fifi-bindo-fifi.blogspot.com/2014/08/tugas-3-memahami-kaidah-kebahasaan.html  www.sitimardiana97.blogspot.com/2014/10/melakukan-pengimajian-terhadap-beberapa.html  www.tatabahasabm.tripod.com/lamanbm/puisisatu/pantun.htm  www.puisikita.com/2008/02/kata-kata-kiasan-ibarat-dan-pantun.html?m=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar